Senin, 11 Juni 2012

Cloud Computing (Apa Manfaatnya Buat Kita ?)


     Cloud Computing dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan istilah komputasi awan. Berbagai artikel mengenai komputasi awan saat ini sudah banyak menghiasi berbagai media, baik media cetak, media elektronik dan tentu saja banyak kita temukan di internet. Sehingga tidak aneh kalau kita mulai sering mendengar istilah ini dan mulai familiar dengannya. Berbagai layanan berbasis komputasi awan juga semakin banyak berkembang dan semakin gencar dikomunikasikan. Apa itu komputasi awan? Apa saja layanan yang menggunakan teknologi ini? Apa manfaatnya buat kita?

     Selama ini banyak proses komputasi yang dilakukan di dalam perangkat yang kita gunakan. Proses komputasi tersebut dilakukan oleh perangkat melalui berbagai macam aplikasi yang kita gunakan, seperti Microsoft Excel saat kita mengolah data, atau mendengarkan lagu menggunakan aplikasi MP3 player. Nah, dengan layanan berbasis komputasi awan, sebagian proses komputasi tidak dilakukan di perangkat yang kita gunakan, tetapi dilakukan di infrastruktur, platform atau aplikasi yang berada di jaringan komputer yang terhubung dengan internet. Berbagai komponen di jaringan inilah yang disebut dengan awan. Tentu saja teknologi ini akan membuat perangkat kita bekerja lebih efisien karena sebagian proses komputasinya dikerjakan di “awan”.

     Syaratnya perangkat kita terhubung dengan “awan” tersebut, atau terhubung dengan internet. Terdengar rumit? Sebetulnya tidak. Banyak dari kita yang sudah pernah atau bahkan sudah sering menggunakan layanan berbasis teknologi ini. Layanan email dari Google, yaitu Gmail sebenarnya juga salah satu bentuk layanan berbasis komputasi awan. Saat kita membuat akun Gmail, kita mendapatkan ruang penyimpanan untuk e-mail beserta file lampirannya di komputer atau server milik Google, mulai dari 7 GB dan terus bertambah. Setelah kita punya akun Gmail, kita juga bisa menggunakan Google Docs yang merupakan aplikasi seperti Microsoft Office, mulai dari membuat dokumen seperti Microsoft Word, spreadsheet seperti Microsoft Excel, membuat presentasi atau rekayasa gambar / grafis. Proses komputasinya dilakukan di server Google, sehingga kita tidak perlu melakukan instalasi berbagai aplikasi tersebut di komputer kita. Jadi bukan hanya meringankan beban komputasi pada perangkat yang kita gunakan, masalah biaya untuk membeli lisensi yang biasa menyertai saat kita ingin menggunakan aplikasi seperti Microsoft Office bisa kita dapatkan dengan lebih efisien.

     Saat ini popularitas CD music sudah mulai memudar. Banyak orang lebih suka menggunakan format mp3 untuk mendengarkan berbagai lagu favorit di berbagai gadget seperti ponsel, PC tablet, mp3 player seperti iPod atau di komputer. Media penyimpan yang ada di ponsel tentu saja terbatas. Layanan media penyimpan berbasis komputasi awan menjadi solusinya. Bahkan dengan menggunakan layanan tersebut, kita bisa memutar berbagai lagu dengan koleksi yang sama (lengkapnya) meski kita mengaksesnya dari berbagai gadget atau perangkat yang berbeda. Tentu saja semua gadget harus terhubung dengan internet. Proses tersebut biasa disebut dengan sinkronisasi data antar perangkat.

     Akhir-akhir ini layanan berbasis komputasi awan terus berkembang. Cisco, perusahaan perangkat teknologi informasi ternama di dunia pun memasukkan layanan ini dalam daftar sepuluh tren yang akan mengubah dunia dalam jangka waktu sepuluh tahun. Prediksinya pada tahun 2020, sepertiga dari data akan berada atau melalui “awan”. Pendapatan yang diperoleh dari penyediaan layanan ini akan terus tumbuh 20% per tahun. Sebagai contoh, untuk layanan cloud music, kini sudah banyak pilihan yang terus bersaing di tingkat global, seperti: Apple iCloud, Google Music dan Amazon Cloud Player. Google Music memungkinkan penggunanya mengunggah koleksi musiknya ke web, untuk memutarnya kembali melalui aplikasi web dan perangkat berbasis Android. Pada bulan Maret yang baru lalu, akhirnya Google mengintegrasikan layanan cloud musicnya ke dalam Google Play. Sayangnya sekarang layanan ini baru bisa dinikmati secara gratis di Amerika Serikat, karena masih dalam versi beta atau dalam masa pengembangan.

Jumat, 08 Juni 2012

Ini Alasan Pemerintah Mengapa Gubernur Tak Perlu Lagi Dipilih Langsung


Jakarta Pemerintah tengah mengajukan RUU Pemilihan Kepala Daerah. Di dalam salah satu pasalnya, diatur mengenai pemilihan gubernur. Di RUU ini, pemerintah berkeinginan mengubah proses pemilihan gubernur. Bila sekarang dipilih langsung, ke depannya, seandainya disetujui gubernur akan dipilih oleh DPRD.

"Seorang Gubernur untuk dipilih langsung oleh rakyat menjadi tidak relevan, karena interaksi yang terjalin antara rakyat dan seorang gubernur juga tidak langsung. Oleh karena itu, mekanisme pemilihan yang paling kompatibel untuk diterapkan dalam pemilihan gubernur adalah dengan mekanisme perwakilan yang dalam hal ini dipilih dalam melalui suara terbanyak oleh
DPRD Provinsi yang bersangkutan," demikian keterangan pers Mendagri Gamawan Fauzi, Jumat (8/7/2012).

Jadi, dalam RUU yang merevisi UU 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah itu, gubernur dipilih DPRD. Hanya Bupati atau Walikota saja yang dipilih langsung oleh rakyat. Pemerintah pun punya alasan untuk itu.

"Bahwasanya kabupaten/kota dalam sistem pemerintahan di negara kita merupakan jenjang pemerintahan yang paling dekat dengan masyarakat. Dengan demikian, kabupaten/kota merupakan unit yang langsung memberikan pelayanan kepada masyarakat, di mana pelayanan langsung berakibat pada interaksi yang berbasis kepercayaan (trust) masyarakat secara langsung. Oleh karena itu, untuk mekanisme pemilihan bupati/wali kota adalah dengan mekanisme pemilihan secara langsung (direct democracy) oleh masyarakat di daerah yang bersangkutan," jelas Gamawan.

Gamawan juga menguraikan sejumlah alasan, mengapa gubernur tidak perlu dipilih langsung. Alasan tersebut yakni:

1. Untuk mengeliminasi keletihan psiko-politik rakyat, di mana hal ini menjadi wajar apabila kita simulasikan secara maksimal seorang yang telah memiliki hak pilih di Indonesia akan melakukan pemilihan sebanyak 7 (tujuh) kali dalam rentang waktu 5 (lima) tahun, di mana jumlah tersebut belum termasuk pelaksanaan pilkada ulang yang terjadi di beberapa daerah. Kondisi ini pada gilirannya menyebabkan tumbuhnya gejala pragmatisme di tengah masyarakat kita.

2. Untuk mereduksi praktik politik uang yang menyebabkan dekadensi moral masyarakat dan degradasi kualitas demokrasi kita.

3. Dapat mengefisienkan dana penyelenggaraan pemilihan gubernur, yang dalam catatan Kementerian Dalam Negeri pernah mencapai besaran Rp 1 triliun rupiah dalam pemilihan gubernur Jawa Timur yang berlangsung dalam 2 putaran dan diulang pelaksanaannya di sejumlah daerah.

Sumber: detik.com

Rabu, 06 Juni 2012

Yamaha Scorpio Club: Club Mandiri Punya Usaha Koperasi Sendiri


     Tenyata komunitas ataupun club motor isinya enggak selalu hura-hura doang. Buktinya Yamaha Scorpio Club Jakarta punya usaha sendiri yang menghasilkan lewat koperasi. Omset koperasi mereka sampe 140 juta. Hebat kan?

     YSC atau Yamaha Scorpio Club bisa dibilang selangkah lebih maju dari komunitas lain. Dibentuk pada 1 September 2002 silam, komunitas yang awalnya hanya memiliki anggota 34 (25 asal Jakarta) (9 dari Jawa Barat), kini makin berkembang dengan jumlah anggota mencapai 525 untuk wilayah Jabodetabek. Tentu saja jumlah itu akan terus membengkak jika dikalkulasikan dengan club motor berlogo kalajengking ini dari seluruh pelosok tanah air.
 
     Otak dibalik kesuksesan dan eksistensi YSC hingga kini adalah R. Siswahjono (Pembina YSC) dan Yunanto Agus Nugroho. Bahkan nama terakhir tercatat sudah dua periode duduk sebagai ketua. Pertama masa bakti 2006-2008 dan yang kedua 2008-2010.
Sebenarnya, YSC muncul kepermukaan berkat Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI). Pembeli motor Scorpio secara langsung akan mendapatkan nomor keanggotaan dan tercatat sebagai anggota YSC secara resmi. Selain tercatat sebagai anggota YSC, pemilik motor diberikan jaket kulit gratis lengkap dengan logo YSC.
 
     YSC melakukan turing perdana pada 24-25 Agustus 2002 dengan menyambangi wilayah Cipanas, Puncak Jawa Barat. Acara dilanjutkan dengan menggelar aksi baksos ke panti asuhan Cipanas dan memberikan sumbangan kepada tukang ojek wilayah setempat dan menjadi agenda turing perdana ini. Selanjutnya, turing kerap dilakukan sesuai agenda. Tercatat YSC pernah menyambangi Cilacap, Tawangmangu, Dieng, Bromo,Nol KM (Aceh), Bali hingga Lombok.
Antara penggemar motor Scorpio semakin akrab dan memiliki visi dan misi sejalan untuk memajukan YSC. Mengambil lokasi di Patung Panahan, Senayan Jakarta, dibentuk kepengurusan awal YSC periode 2002-2004. Hasilnya, beberapa anggota terpilih untuk membidani YSC, diantaranya adalah R. Siswahjono (Ketua), Bima (Wakil) Harries Sanjaya dan William selaku bendahara. Didalam YSC dikenal istilah Pemili YSC. Hal ini dilakukan demi terciptanya proses demokratisasi untuk memilih calon pengurus periode mendatang.
 
    Eksistensi YSC tidak perlu diragukan, bukan hanya Jakarta tapi daerah-daerah juga banyak bermunculan. Diantaranya adalah YSC Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera, serta Sulawesi. Dari YSC yang tersebar, kesemuanya menjunjung rasa persaudaraan yang kuat untuk sama-sama mengokohkan tonggak YSC dikalangan bikers.
Sebagai club bikers yang cukup besar, YSC memiliki agenda tahunan yang sudah diprogram, dan semuanya tercatat dalam kalender kegiatan. Agenda tahunan YSC meliputi Touring dan Baksos (2 – 3 kali setahun), Family Gathering, Coaching Clinic (tentang pemahaman kendaraan, safety riding, dsb), Anniversary YSC, Pemilu YSC, Mudik Bareng, Halal Bi Halal YSC, serta Jambore.
Yang unik, YSC tidak menggunakan istilah kopi darat (kopdar), mereka menggantinya dengan istilah kumpul rutin yang dilaksanakan pada sabtu sore mulai pukul 17.00-21.00 WIB dengan lokasi di Parkir Timur, Senayan Jakarta. Sementara sabtu ke-1 dan sabtu ke-3 ditetapkan sebagai minggu khusus dan setiap anggota diwajibkan menggunakan atribut lengkap. Sementara itu, sumber dana YSC didapatkan dari registrasi anggota, iuran bulanan anggota, dana sponsor, serta aktivitas penjualan atribut club dan sebagainya.
 
     Selain mewadahi anggota YSC dalam menyalurkan hoby berpetualang, klub ini juga mendirikan usaha bersama yakni Koperasi YSC – Indonesia. Koperasi yang berdiri pada Juni 2007 bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi seluruh anggota YSC khususnya dan pengguna Scorpio pada umumnya dalam pengadaan suku cadang asli Yamaha Scorpio. Koperasi YSC terbilang sukses dan membanggakan, karena omzet yang didapat pada tahun pertama mencapai Rp. 140 juta. Distribusi penjualan yang dilakukan koperasi tidak hanya mengcover wilayah Jakarta, namun pesanan pernah melayani Semarang, Surabaya, Jayapura, Balikpapan, Aceh, Medan, Bali dan Bandung.
Kesuksesan koperasi YSC meraih omzet besar berkat usaha Alus Budianto (ketua koperasi), M Lutfi Ubaidillah (wakil) serta Iwan Nurohman sebagai sekretaris.

Sumber: Motordream